APA PERBEDAAN AIR BIASA, AIR BEROKSIGEN
DAN AIR HEKSAGONAL???
(sumber: Kompas online, 10 Maret 2005)
Akhir-akhir ini pasaran air minum dimarakkan oleh munculnya produk air terbaru, yaitu air ber-oksigen dan air heksagonal. Kehadiran kedua produk air tersebut tentu saja mengundang rasa penasaran banyak kalangan. Tidak sedikit yang bertanya, apa bedanya air ber-oksigen dan air heksagonal dengan air biasa ? benarkah kedua produk air tersebut begitu hebat seperti yang di-iklankan ? Tulisan ini menyoroti air heksagonal karena memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan kedua jenis air lainnya.
Ketiga jenis produk air tersebut sebenarnya memiliki kesamaan, yaitu tersusun atas 2 atom Hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O). Air biasa (kalau yang dimaksud adalah air minum botolan) adalah air yang telah diproses sehingga menghasilkan air yang layak minum berdasarkan standar air minum yang sehat. Sementara, air ber-oksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus, dengan tekanan dan suhu tertentu, yang memungkinkan air itu mampu menangkap oksigen lebih banyak. Boleh dikatakan, air biasa dan air beroksigen persis sama. Hanya terdapat perbedaan pada kandungan oksigen terlarutnya.
Kelarutan oksigen dalam air sangat rendah. Pada suhu 20" kelarutan oksigen dalam air (tekanan 1 atm) sekitar 0.0045 mg O2/100mg air. Apabila ditambahkan oksigen ke dalamnya, air secara perlahan akan melepaskan oksigen kembali kea lam. Oleh karenanya jangan terlalu lama menyimpan air beroksigen, ia akan berubah kembali menjadi air biasa. Walaupun disimpan dalam botol tertutup, oksigen dapat menembus botol kemasan plastic (polimer) yang berpori halus.
Produk air ber-oksigen merupakan sebuah kemajuan. Lahirnya produk ini disebabkan manusia membutuhkan air minum yang sehat, bukan sekedar untuk menghilangkan dahaga. Air memiliki fungsi fisiologis yang sangat penting dalam menentukan derajat kesehatan. Sekitar 70% bobot orang dewasa berupa air, implikasinya terhadap kesehatan cukup signifikan. Apabila air yang kita konsumsi berkualitas buruk, maka kesehatan kita menurun. Sebaliknya, jika air yang kita konsumsi berkualitas baik, maka kesehatan kita meningkat.
Keberadaan oksigen terlarut dalam air minum memberikan dampak positif bagi kesehatan. Air ini mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh, merangsang kelangsungan hidup sel, mengatur suhu tubuh serta melarutkan bahan-bahan berbahaya dan zat buangan ke luar tubuh. Efektivitas berbagai fungsi tersebut dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri, kondisi kesehatan tubuh, interaksi dengan zat gizi lain serta antibiotic dan obat-obatan.
AIR HEKSAGONAL
Air Heksagonal, seperti halnya air biasa, tersusun atas H2O. Yang membedakan air ini dengan air biasa atau air ber-oksigen adalah formasi kelompok molekul H2O. Air merupakan rangkaian/kumpulan molekul H2O. Rangkaian tersebut terbentuk karena ada sejumlah gaya yang bekerja sehingga memungkinkan molekul H2O membentuk formasi yang khas.
Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal (segi lima). Selanjutnya, kelompok-kelompok tersebut membentuk rangkaian berupa air seperti yang kita jumpai sehari-hari. Pada air Heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal (segi enam).
Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang infra merah).
Terkait dengan perbedaan struktur tersebut, air dikelompokkan menjadi dua jenis. PERTAMA, BOUNDING WATER, yaitu air dengan formasi rangkaian molekul H2O yang cenderung membentuk kelompok besar dan tidak stabil. Air ini biasanya membentuk formasi pentagonal, antara lain air botolan (H2O) 30-40, air keran (H2O) 50-60, air tanah (H2O) 70-80, serta air tercemar dan air rebusan (H2O) 200-300.
KEDUA, CLUSTERED WATER, yaitu air dengan formasi rangkaian molekul H2O yang cenderung membentuk kelompok kecil dan stabil, misalnya air Heksagonal (H2O)6.
Secara alami, air heksagonal terdapat di alam. Namun keberadaannya semakin langka karena pencemaran di muka bumi yang semakin parah. Tetapi dengan kemajuan teknologi, kita mampu membuat air heksagonal. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat air ini, antara lain :
1). Air harus bersih dengan oksigen terlarut lebih dari jumlah maksimum.
2). Jumlah mineral esensial harus cukup, terutama Ca2+ sebagai agen pembuat formasi heksagonal yang terlarut dalam air.
3). Miliki Ph sekitar 7,1 – 7,4
4). Suhu air normal mendekati dingin.
Selanjutnya air tersebut diionisasi dengan menggunakan energi fisik dan elektromagnetik serta dikombinasikan dengan tembakan gelombang sinar infra merah.
Satu contoh praktis untuk menguji air heksagonal atau tidak adalah dengan menggunakan kecap asin. Sediakan 2 gelas kaca/beling dan masukan 4 sendok makan kecap asin ke masing-masing gelas. Gelas pertama, rendam pada mangkok yang berisi air biasa. Gelas kedua rendam pada mangkok berisi air heksagonal (Air Bio). Setelah dibiarkan selama 30 menit, kecap asin yang ditempatkan pada air heksagonal berkurang rasa asinnya. Sementara, pada air biasa rasa asinnya tetap. Perbedaan ini disebabkan karena air heksagonal berbentuk kelompok kecil sehingga lebih mudah menembus dinding gelas kaca (melalui proses osmosis) dan bercampur dengan kecap asin yang ada didalamnya.
MANFAAT AIR HEKSAGONAL (AIR BIO)
Air Heksagonal memiliki perbedaan dengan air biasa. Perbedaan ini berpengaruh terhadap perjalanan reaksi biokimia di dalam tubuh. Sifat air heksagonal yang membentuk kelompok kecil (H2O)6 dan stabil sangat menguntungkan kesehatan tubuh manusia. Ia lebih mudah masuk ke dalam sel, mengaktifkan proses metabolisme sel dan menghasilkan lebih banyak energi. Selanjutnya, ia juga lebih efektif melarutkan dan membuang zat sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh.
Cairan tubuh manusia terdiri atas tiga golongan. Air heksagonal menempati porsi terbesar, yaitu 62%. Air pentagonal 24 % dan sisanya 14 % berbentuk tetrahedral yang terkait satu sama lainnya membentuk rantai. Oleh karena itu tubuh kita sangat membutuhkan air heksagonal. Penurunan volume air heksagonal dalam cairan sel tubuh hingga 50-60 % akan menyebabkan kematian.
Bahan pengawet dan pewarna makanan, antibiotic, logam berat pada ikan tercemar, residu pestisida pada buah dan sayuran, radiasi, alcohol, stress serta depresi dapat merusak air heksagonal dan meningkatkan volume air pentagonal di dalam cairan sel tubuh. Bahkan, factor-faktor tersebut bias secara langsung memicu terbentuknya sel kanker. Apabila sel kanker ini mati, pengaruhnya bagi tubuh tidak berbahaya. Tetapi jik sel tersebut tetap hidup, ia akan mempengaruhi sel lainnya sehingga kanker makin meluas.
Keberadaan air heksagonal sangat positif bagi kesehatan tubuh, ia dapat meningkatkan kualitas cairan sel tubuh, memberikan lebih banyak energi pada sel, membantu melindungi inti sel dari zat sisa metabolisme, meningkatkan kemampuan sel menetralisir dan membuang toksin, meningkatkan kandungan oksigen dan daya serap terhadap zat gizi, serta meningkatkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri.
Air beroksigen memiliki karakteristik hampir sama dengan air biasa, hanya kandungan oksigen terlarutnya lebih banyak. Sementara air heksagonal, selain mengandung oksigen lebih banyak, juga formasi struktur molekul (H2O)6.
Kemampuan air mengikat oksigen sangat terbatas sehingga oksigen terlarutnya dapat lepas kembali. Begitupun dengan air heksagonal, ia dapat rusak oleh suhu, sinar matahari, atau sebab lainnya.Oleh karena itu sebaiknya jangan terlalu lama menyimpan keduanya.
Meskipun air beroksigen dan air heksagonal memiliki kelebihan dibandingkan dengan air biasa, keduanya bukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Air hanya mendukung terciptanya kesehatan yang lebih optimal sehingga tubuh mampu melindungi diri dari ancaman penyakit.
(Mahani SP MSi, ahli gizi pada pusat konsultasi gizi "sehati" Bogor)
AIR BIO COSMINERGY (ABiocos)
Air Bio Energi, mudahnya sering disebut Air Bio. Sejatinya, air bio memiliki kesamaan bentuk molekul dengan air heksagonal. Keduanya tersusun rapi membentuk gugus molekul heksagonal yang mampu diserap optimal oleh sel tubuh. Adapun perbedaan utama air bio dengan air heksagonal terletak pada kandungan energi didalamnya. Air Bio memiliki kandungan energi untuk menetralisir racun/toksin/penyakit.
Air Bio dalam proses teknologi, menggunakan Bio ceramic elemen 228 (patent japan) yang memiliki keunggulan luar biasa. Mineral kristal alami ini dapat berpenetrasi dan membentuk air bergugus molekul mikro (heksagonal) menjadi air ber-energi. Oskilasi dengan frekuensi tinggi mengubah molekul air menjadi air bergugus molekul mikro yang memungkinkan menyerap energi dari Bio Energi Ceramic. Gugus molekul air yang dihasilkan dari proses ini disebut Air Bio, dengan kandungan energi yang sangat kuat.
Air Bio Mendukung terciptanya kesehatan yang lebih optimal sehingga tubuh mampu melindungi diri dari ancaman penyakit. Inilah yang disebut dengan penyembuhan terbalik, yakni proses menyeimbangkan, menguatkan dan memaksimalkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
RIBUAN PASIEN DAPAT DIKONFIRMASI
SEMUA TERANGKUM DALAM TABLOID PROSFEKTUS
(info lengkap, hubungi : 0812 8900 8000)